Mari memuliakan tetangga rumah kita

Dari jendela ini, kita dapat melihat pemandangan di luar rumah kita. Ya, nampak begitu jelas oleh kita suasana tetangga kita. Tentang keadaan mereka, baik tatkala bahagia maupun duka. Jendela ini memberikan kepada kita tontonan kisah nyata kehidupan rumah tangga, dan Rosul kita mengajarkan untuk memuliakan tetangga kita.

Dari jendela ini pula, semestinya kita banyak belajar dan bersikap. Ya, karena tetangga kita memiliki hak atas diri dan keluarga kita. Kadang tetangga kita dalam keadaan yang kurang baik, atau kadang terjadi pertengkaran dalam rumah tangga mereka. Hal semacam ini bukanlah episode sinetron yang dengan mudah kita ceritakan kepada orang lain.

memuliakan tetangga yang nampak dari jendela rumah kita - diminimalis.com

memuliakan tetangga yang nampak dari jendela rumah kita – diminimalis.com

Memuliakan tetangga sebagaimana Rosul perintahkan

Rasulullah sholallohu’alaihiwasallam bersabda,

“Tahukah kalian apakah ghibah itu?” Sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Nabi sholallohu’alaihiwasallam berkata, “Yaitu engkau menyebutkan sesuatu yang tidak disukai oleh saudaramu.”  Beliau ditanya, “Bagaimanakah pendapat Anda, jika itu benar ada padanya?” Beliau menjawab, “Kalau sebenarnya begitu berarti engkau telah mengghibahinya, tetapi jika yang kau sebutkan tidak benar maka engkau telah berdusta atasnya.”
(HR. Muslim).

Sebagai tetangga, mereka memiliki hak dari keluarga kita, setidaknya hak untuk selamat dari keburukan sikap maupun perkataan kita.
Dan Rasulullah sholallohu’alaihiwasallam telah memperingatkan kita,

“Tidak akan masuk surga orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya.”
(HR. Bukhari dan Muslim).

Sayangnya, banyak orang merasa senang menceritakan kejelekan tetangganya. Sungguh ucapan itu telah menyakiti tetangga walaupun dia tidak mengetahuinya. Cacat yang dimiliki oleh mereka, hendaklah kita merahasiakannya. Jika cacat itu berupa kemaksiatan kepada Allah, maka nasihatilah dia untuk bertaubat. Itupun jika memungkinkan, atau paling lemah kita bisa mendoakannya.

Rasulullah sholallohu’alaihiwasallam bersabda,

“Barangsiapa menutupi aib muslim lainnya, maka Allah akan menutup aibnya pada hari kiamat kelak.”
(HR. Bukhari).

Apabila mereka dalam kesulitan, hak mereka adalah mendapat pertolongan kita. Dan dari jendela rumah kita, maka kita akan mengetahui seberapa besar kesulitan mereka dan seberapa mampu kita menolong mereka.

Rasulullah sholallohu’alaihiwasallam bersabda,

“Barangsiapa yang menghilangkan kesulitan sesama muslim, maka Allah akan menghilangkan darinya satu kesulitan dari berbagai kesulitan di hari kiamat kelak.”
(HR. Bukhari).

Dari jendela rumah kita, merupakan awal sikap kita terhadap tetangga. Sungguh, memuliakan tetangga dijadikan sebagai indikasi keimanan oleh Rasulullah sholallohu’alaihiwasallam.

yang nampak dari jendela rumah kita - diminimalis.com

yang nampak dari jendela rumah kita – diminimalis.com

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia muliakan tetangganya”
(HR. Bukhari dan Muslim).

(aa)

admin

Suka membaca tulisan yang tidak terlalu panjang, hobi menulis yang jarang bisa menulis. Kini sedang membangun investasi dengan ngumpulin konten buat hiburan saat pensiun. :-)

All Post | Website

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *