GANTUNGKAN CAMBUK DI RUMAHMU

Berhasil mendidik dan mendisiplinkan anak tentu sangat diharapkan oleh orang tua manapun. Berbagai cara dan strategi ditempuh demi mewujudkannya. Hadiah dan hukuman juga turut mewarnai usaha orang tua dalam rangka mendidik anak dengan tujuan anak mematuhi aturan rumah, serta tidak berbuat hal yang tidak baik atau tidak sopan.

Salah satu cara mendidik anak adalah dengan menggantung cambuk (cemeti) di rumah, di tempat yang mudah dilihat oleh anggota keluarga. Imam Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad (2/656) meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menyuruh menggantungkan cemeti di dalam rumah.

GANTUNGKAN CAMBUK DI RUMAHMU #rumahkusurgaku - diminimalis.com

GANTUNGKAN CAMBUK DI RUMAHMU #rumahkusurgaku – diminimalis.com

Mengapa cambuk? Karena banyak anak merasa takut bila melihat cambuk. Dengan sekedar memperlihatkan saja, anak-anak akan menahan diri dari berbuat salah. Mereka akan bergegas untuk memperbaiki diri, sehingga mendidik diri mereka untuk selalu disiplin terhadap aturan yang ada. Namun tidak berarti kita berbohong dengan mengancam akan mencambuk jika tidak menurut.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عُلِّقُوا السَّوْطَ حَيْثُ يَرَاهُ أَهْلُ الْبَيْتِ، فَإِنَّهُ أَدَبٌ لَهُمْ
“Gantungkanlah cambuk di tempat yang dilihat oleh penghuni rumah, sebab ia menjadi pengajaran bagi mereka.”

(HR. Ath-Thabrani, dihasankan dalam Silsilah Al Hadits Ash-Shahihah nomor 1447).

Mengomentari hadits ini, para ulama berkata, “Tidak ada riwayat yang menyatakan anjuran memukul dengan cambuk, sebab beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah menyuruh seseorang untuk melakukannya. Maksud beliau adalah janganlah engkau hapuskan pengajaran kepada mereka.”

Ibnul Anbari mengatakan, “Maksud pokok dari menggantungkan cambuk di rumah bukanlah untuk dipukulkan karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak memerintahkan untuk melakukan hal tersebut kepada siapapun. Namun maksud Nabi, janganlah Anda, para suami, cuci tangan untuk mendidik anak-anak.”

Beliau tidak pernah sekalipun memukul keluarganya dan anak-anak yang dididik oleh beliau, apalagi memukul dengan cambuk. Ini menunjukkan pentingnya perintah mendidik dan mendisiplinkan anak melalui keluarga, bukan berarti melegalkan kekerasan, karena beliau tidak menyukai kekerasan dalam pendidikan anak.

Gantungkan cambuk di rumahmu, didiklah anakmu dengan kedisiplinan

Jangankan menggunakan kekerasan, memakai kata-kata kotor seperti celaan dan sejenisnya, juga tidak pernah dilakukan.

Anas berkata, “Aku menjadi pelayan Nabi selama sepuluh tahun. Beliau tidak pernah mencelaku, sekalipun aku berlambat-lambat dalam melaksanakan perintah beliau. Jika ada salah seorang dari keluarga beliau yang mencelaku, maka beliau berkata,

‘Biarkan saja dia. Andai memang ditakdirkan terjadi, maka terjadilah’.”
(HR. Ahmad)

Pekerjaan berat bagi orang tua untuk dapat “menggantung cambuk” di rumahnya. Artinya, orang tua harus benar-benar mendidik anak, mengajarkan kedisiplinan dan mendorong anak untuk bersikap dan berakhlak mulia. Orang tua wajib mendidik dan mendisiplinkan anak agar bertindak sesuai dengan kaidah syar’i.

pendidikan kewajiban utama kepala keluarga #rumahkusurgaku - diminimalis.com

pendidikan kewajiban utama kepala keluarga #rumahkusurgaku – diminimalis.com

Kewajiban dalam mendidik anak akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah pada hari kiamat. Ibnu Qayyim al-Jauziyah berkata, “Allah akan menagih tanggung jawab orang tua terhadap anaknya. Siapa yang meremehkan pendidikan mereka dan menelantarkan begitu saja, berarti telah gagal. Kebanyakan prilaku buruk anak bersumber dari kesalahan orang tua. Pengabaian nasib pendidikan mereka sangat bertentangan dengan Ad-Dien dan As-Sunnah.”

Demikianlah Rosul kita mengajarkan kepada pengikutnya. Memberi pendidikan kepada anak yang berada dalam tanggung jawabnya, sehingga mereka menjadi pribadi-pribadi yang berakhlaq mulia dan berkarakter tangguh dengan tetap menjaga hormat kepada kedua orang tuanya. (aa)

admin

Suka membaca tulisan yang tidak terlalu panjang, hobi menulis yang jarang bisa menulis. Kini sedang membangun investasi dengan ngumpulin konten buat hiburan saat pensiun. :-)

All Post | Website

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *