7 Tanaman Obat Keluarga untuk Mempercantik Taman Minimalis Anda

Anda suka menanam pepohonan di rumah? Tanaman obat keluarga memiliki banyak manfaat ketika Anda menanamnya di pekarangan rumah minimalis Anda. Kemampuan menyembuhkan beberapa tanaman sebagai obat herbal telah lama diketahui jauh sebelum para ilmuwan meramu berbagai obat-obatan dengan bahan kimia. Maka alangkah baiknya bila Anda juga memiliki tanaman obat di pekarangan rumah untuk dijadikan sebagai apotek hidup.

Meski Anda telah merancang pekarangan rumah untuk dijadikan taman minimalis dengan menanam aneka bunga yang indah. Namun sebaiknya lahan di pekarangan rumah Anda jangan hanya ditanami tanaman hias saja. Lahan tersebut tentu akan lebih bermanfaat bila Anda menanam beberapa jenis tanaman obat herbal di sana. Dengan begitu Anda dapat mengandalkan taman tersebut bila sewaktu-waktu membutuhkan obat alami untuk keluarga Anda di rumah.

Tanaman Obat Keluarga Mempercantik Rumah Minimalis Anda

tanaman obat keluarga
tanaman obat keluarga memiliki beragam jenis – diminimalis.com

Banyak jenis tanaman yang tumbuh di Indonesia memiliki khasiat yang ampuh untuk obat-obatan. Kekayaan hayati inilah yang dahulu membuat bangsa Belanda dan Portugis memburu rempah-rempah Indonesia untuk dipasarkan di Eropa. Di zaman dahulu nenek moyang kita banyak yang tetap sehat di usia senja dan tidak mengalami penyakit aneh-aneh seperti saat ini karena selalu mengkonsumsi tanaman herbal alami.

Ragam Tanaman herbal, macam-macam tanaman obat tradisional
jahe gajah bisa Anda gunakan untuk mengobati gejala asma – diminimalis.com

Lantas apa saja tanaman yang sering dikonsumsi oleh nenek moyang kita dahulu? Berikut ini diminimalis sajikan 7 tanaman obat keluarga yang dapat Anda tanam di rumah minimalis Anda:

1. Jahe Gajah

Jahe gajah merupakan jenis jahe yang memiliki ukuran besar. Dibandingkan dengan jenis jahe lainnya, jahe gajah memiliki ruas yang kembung dibandingkan dengan jahe merah dan jahe emprit. Jahe gajah juga memiliki rasa kurang pedas dan aroma yang jurang tajam.

Jahe gajah dapat dimanfaatkan untuk pereda nyeri, pereda gangguan pernapasan, dan anti kanker. Tanaman ini juga bisa dimanfaatkan untuk merawat kulit dan menjaga kecantikan secara alami, seperti menyembuhkan kulit dari jerawat. Sedangkan, untuk kesehatan dan kecantikan rambut juga bisa dimanfaatkan untuk menghilangkan ketombe dan memperkuat rambut.

Cara menanam pohon jahe ini cukup mudah. Anda hanya perlu memperhatikan kecukupan air dan keadaan tanah. Tanah yang digunakan sebaiknya dalam keadaan lembab atau basah. Kemudian, saat awal dalam menanam sebaiknya tidak meletakkan di bawah sinar matahari langsung. Apabila sudah berumur 2,5 hingga 7 bulan tanaman jahe sudah memerlukan sinar matahari sepanjang hari.

2. Temulawak

Temulawak (Curcuma zanthorrhiza) merupakan tanaman obat keluarga yang berbentuk rimpang dengan ukuran besar, bercabang, dan berwarna cokelat kemerahan, hijau gelap, atau kuning tua. Temulawak ini mempunyai bunga yang berwarna kuning tua dan bergerombol. Aromanya tajam menyengat dan memiliki rasa yang pahit.

Di Indonesia tanaman ini biasa digunakan untuk jamu rebus yang digunakan untuk menambah nafsu makan, pencegah kanker, dan antimikroba. Rimpang pada temulawak juga bisa dimanfaatkan untuk mencegah gangguan pencernaan. Caranya dengan mengambil patinya kemudian diolah menjadi bubur makanan.

Cara budidaya tanaman ini juga cukup mudah. Pertama Anda harus mendapatkan bibitnya dengan memotong rimpang tua kemudian jemur selama 4-6 hari. Campurkan pupuk kompos dengan tanah gempur dengan komposisi 1:1. Selanjutnya, masukkan ke dalam media tanam dan lakukan penyiraman minimal dua kali sehari yaitu pagi dan sore.

3. Lidah Buaya

Lidah buaya (Aloe vera) merupakan tanaman yang paling banyak dibudidayakan untuk pengobatan, pertanian, dan tanaman hias. Tanaman ini tergolong mempunyai banyak sekali manfaat seperti menyembuhkan luka bakar, olesan untuk kulit, dan untuk kosmetik.

Lidah buaya memiliki batang pendek, tinggi 60 cm hingga 100 cm dan dapat berkembang biak dengan tunas. Daunnya terdapat daging tebal, berwarna hijau, dan mempunyai bintik. Bunganya dapat tumbuh pada saat musim panas dengan posisi menggantung di sebuah tangkai setinggi 90 cm.

Tanaman obat keluarga ini sangat cocok untuk kebun Anda yang berada di daerah dengan curah hujan yang rendah. Namun, apabila ditanam dalam pot, lidah buaya hanya membutuhkan tanah yang cukup kering dan berpasir, serta sinar matahari yang cukup. Anda dapat menyiramnya setelah tanah benar-benar kering.

4. Temu Putih

Temu putih (Curcuma zedoaria) merupakan empon-empon yang biasa digunakan untuk industri parfum, pewarna makanan untuk industri pangan, dan campuran obat. Selain untuk itu, temu putih juga digunakan untuk obat kudis, pencuci darah, dan radang kulit. Kandungannya senyawa alkaloid, phenol, steroid, dan terpenoid membuat temu putih mempunyai banyak manfaat.

Tanaman obat keluarga mempunyai tumbuh yang pendek, banyak serat, berwarna pucat, dan bau yang khas. Anda dapat menanamnya pada saat musim hujan dan memanennya pada awal musim kemarau. Tanam pada lubang ukuran 30 x 30 cm dan kedalaman 60 cm. Letakkan rimpang yang sudah dipotong ke dalam lubang tersebut.

5. Sirih Merah

Sirih merah (Piper ornatum) merupakan tanaman obat keluarga yang termasuk tanaman merambat, mempunyai khasiat pengobatan, dan daun yang indah. Biasanya sirih merah ini digunakan untuk obat diabetes melitus, hepatitis, asam urat, maag, nyeri, dan lain-lain.

Sirih merah berbeda dengan sirih hijau. Sirih ini mempunyai batang bulat, berwarna hijau keunguan, dan tidak memiliki bunga. Daunnya mempunyai tangkai berbentuk jantung dan meruncing. Aromanya khas, berlendir, dan rasanya pahit. Sirih ini mempunyai minyak atsri 1-4,2%, air, protein, lemak, karbohidrat dan kalsium.

Tanaman ini tergolong tanaman hias yang menyukai tempat teduh dan biasanya merambat pada pohon yang lebih besar. Anda dapat memberikan pelindung menggunakan paranet atau meletakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari dan hujan secara langsung. Anda cukup menanam langsung di tanah atau menggunakan polybag.

6. Belimbing Wuluh

Tanaman obat keluarga selanjutnya adalah belimbing wuluh. Pohon kecil ini yang berasal dari Kepulauan Maluku. Biasanya Anda dapat menjumpainya di pekarangan untuk bumbu masakan, ramuan jamu, atau dimakan langsung. Tanaman ini mempunyai tinggi hingga 5 m. Batangnya bergaris dan tidak terlalu besar. Buahnya berbentuk lonjong persegi, berwarna hijau kekuningan, dan rasanya asam.

Apabila Anda ingin menanam tanaman ini langkah yang harus dilakukan yaitu pertama, rendam batang belimbing wuluh yang dipotong ke dalam larutan perangsang akar selama 1 malam. Kedua, tancapkan potongan batang belimbing wuluh ke tanah atau pot. Siramlah ecara teratur.

7. Daun Dewa

Daun dewa (Gynura divaricata) adalah tanaman obat keluarga yang mempunyai tinggi 30-40 cm dengan daun pendek berbentuk segi lima, dan penampang berbentuk lonjong. Tanaman ini dapat tumbuh di daerah dengan ketinggian 200-800 meter di atas permukaan laut dan berkembang biak dengan stek batang.

Daun ini mempunyai banyak manfaat yang digunakan untuk pupuk kandang, meredakan nyeri, menurunkan tekanan darah tinggi, luka memar, dan pembersih racun dalam tubuh. Budidaya tanaman ini cukup mudah. Awalnya, Anda bisa menanam dengan menyiapkan batang daun dewa ukuran 15-20 cm kemudian langsung ditanam pada tanah atau pot setinggi sepertiga tubuh batang.

Demikian ulasan kami tentang tanaman obat keluarga sebagai pelengkap taman minimalis Anda. Anda juga bisa membaca artikel kami tentang jenis tanaman obat yang bermanfaat untuk ditanam di taman minimalis Anda. Semoga bermanfaat. (ls) editted by AL150221.

lutfi

Menulis seputar properti yang sedang trending di Indonesia. Termasuk ide untuk hunian rumah pribadi dan kadang juga berbagi kiat dan tips terkait ide desain interior rumah.

All Post | Website

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *