Porcelain Slab vs Keramik untuk Kesejukan Interior Rumah, Bagus Mana?

Saat ini, material pelapis lantai dan dinding sudah banyak macamnya. Salah satu yang cukup populer adalah Porcelain slab. Material ini dikenal memiliki kelebihan yang jauh lebih baik dibanding dengan keramik atau semacamnya.

Memang, harganya lebih tinggi namun tidak dipungkiri bahwa keunggulannya cukup banyak, sehingga tidak heran banyak orang memilih Porcelain. Agar lebih jelas dan gamblang, mari kita bahas seluk beluk penggunaan Porcelain slab pada interior rumah.

Pengertian dan Penggunaan Dasar Porcelain Slab

Porcelain slab, atau bisa diartikan dengan “lempengan porselin”, merupakan satu dari sekian elemen pelapis permukaan. Salah satunya dipakai sebagai pemanis interior demi tujuan kesejukan ruangan. Porcelain slab sendiri tidak selalu diaplikasikan pada lantai, namun juga pada dinding bahkan atap plafon.

Efektivitasnya dalam menyejukkan ruangan sudah tidak diragukan lagi. Mungkin itulah alasan yang menjadikan Porcelain banyak dieksplorasi untuk menggantikan bahan-bahan pelapis interior konvensional.

porcelain slab, desain porcelain slab, porcelain slab interior

Aplikasi porcelain slab pada interior dapur – diminimalis.com

Pertimbangan Memilih Porcelain Slab untuk Interior Rumah Minimalis Anda

Porselin banyak dikenal sebagai bahan isolasi dari sejenis keramik yang sudah dikneal luas penggunaannya. Fyi, istilah keramik disini digunakan untuk menyebut semua bahan anorganik yang dibakar pada pembakaran bersuhu tinggi sehingga bahan asli berubah substansinya.

Seperti halnya keramik biasa, porselin juga cara pembuatannya demikian. Bedanya, porselin terbuat dari tanah liat china (China Clay) yang terdapat di alam dalam bentuk aluminium silikat.

Pada proses pembuatannya, digunakan kaolin fealspar dan quarts sebagai bahan campurannya. Kemudian campuran tersebut dipanaskan dalam tungku yang suhunya dapat diatur. Bahan porselin dibakar sampai keras, halus mengkilat dan bebas dari lubang-lubang.

Sifat-sifat porselin

Kegunaannya yang cukup banyak tentu membuat beberapa orang penasaran sebetulnya seperti apa sih karakter dari material porselen ini. Berikut diminimalis uraikan sifat-sifata dari Porcelain.

  • Massa jenisnya berkisar antara 2,3 hingga 2,5 g/cm3
  • Koefisien muai panjang 3.10-6 hingga 4,5.10-6 per derajat Celcius.
  • Kekuatan tekan 4000 hingga 6000 kg/cm2
  • Kekuatan tarik 300-500 kg/cm2 (Porcelain dengan pelapis). Sementara 200-300 kg/cm2 (Porcelain tanpa pelapis).
  • Kekuatan tekuk 80 hingga100 kg/cm2 sehingga poerselin lebih regas dari pada kaca.
  • Tegangan tembus berkisar antara 10 hingga 30 kV/mm

Porselin paling banyak dimanfaatkan sebagai bahan furniture rumah tangga. Selain penggunaannya lebih sehat dari pada bahan plastik (PVC), porselin juga menjadi komoditi yang bernilai dan banyak digemari.

Kini, pemanfaatan porselin sudah semakin meluas diantaranya menjadi bahan baku lantai dan pelapis dinding sebagaimana keramik.

Baca juga: Memilih Lantai Keramik yang Tepat untuk Rumah Anda

Perbedaan Fisik Porselin dan Keramik

Baik porselin maupun keramik, keduanya bisa dipoles supaya mengkilap. Namun meski demikian, diantara keduanya ada perbedaan yang cukup kentara dilihat dari beberapa sisi, diantaranya:

Bahan

Hal pertama yang membedakan kedua pelapis lantai tersebut adalah dari sisi bahan. Memang sama-sama dibuat dari tanah liat, tapi jenisnya berbeda. Keramik dibuat dari tanah liat merah dan coklat yang dicampur dengan silica, alabaster, feldspar, dan air.

Sementara, Porcelain dibuat khusus dari tanah liat putih atau yang biasa disebut tanah liat Cina meski dengan campuran yang sama. Banyak orang menilai dan terbukti bahwa bahan tanah liat tersebut lebih bagus karena memiliki kandungan kaolin yang tinggi.

contoh keramik dinding, contoh keramik dinding dapur, conoth keramik dinding depan rumah, contoh keramik dinding teras

aplikasi keramik dinding untuk memperindah ruang tengah – diminimalis.com 

 

Tampilan

Selain dari sisi bahan, Porcelain dan kerammik juga mudah dibedakan berdasarkan tampilan. Sebagian besar produsen Porcelain menciptakan tampilan yang glassy, berwarna cerah, dan mengkilap. Sementara keramik lebih dove dan pucat. Karakteristik tampilan inilah yang biasanya dijadikan pathokan untuk membedakan ciri keduanya.

Pada dasarnya, setiap pabrik bisa memproduksi tampilan yang sama antara Porcelain dengan keramik lho. Jadi kalau tidak biasa akan sulit menerka mana yang keramik dan mana porselain. Untuk membedakan keduanya yang memang nyaris sama, alternatifnya Anda bisa melihat label bahan dan warnanya.

Daya Tahan

Daya tahan adalah salah satu prioritas utama dalam pemilihan barang, selain modelnya. Umumnya, Porcelain memiliki daya tahan yang lebih tinggi lantaran melalui proses pembakaran yang lebih lama.

Lamanya proses pembakaran inilah yang membuat tanah liat (jenis apapun, yang biasa maupun Cina) menjadi lebih kering, keras, dan padat. Keramik pun sebenarnya bisa dilakukan proses pemabakaran yang lama, sayangnya banyak produesn enggan melakukannya. Karena, biaya produksi jadi bertambah.

Saran Penggunaan

Perbedaan lainnya antara porselen dan keramik terletak pada rekomendasi penggunaannya. Apa maksudnya?

Keramik yang memiliki sifat lebih lunak dan mudah menyerap air, sehingga lebih disarankan untuk dipasang pada area yang mobilitasnya rendah. Misalnya seperti pada gudang, dapur, dan kamar tamu.

Sementara itu, Porcelain yang lebih unggul dari keramik bisa digunakan untuk semua lantai ruangan mana saja. Bahkan termasuk kamar mandi juga cukup bagus dipasangi porselen.

Harga

Perbedaan terakhir ada pada sisi harga. Kita sudah tahu banyak tentang kelebihan dan kekurangan masing-masing. Anda juga pasti sudah menebak bahwa pasti ada perbedaan rentang harga diantara keduanya.

Ya, benar sekali. Keduanya ada perbedaan harga yang cukup besar.

Karena Porcelain dibuat dengan produksi yang lebih rumit dan detail. Serta memiliki daya tahan yang lebih tinggi, maka harganya pun lebih mahal. Lain dengan keramik yang secara karakter material berada satu level di bawah Porcelain. Jatuhnya lebih murah di pasaran adalah hal yang wajar.

Jadi pada intinya, memasang porcelain slab atau tidak pada interior rumah Anda, semua ada plus minusnya. Jika ingin memasang Porcelain mungkin memang akan lebih mahal, namun soal kualitas jelas di atas rata-rata. Jikapun memasang keramik, mungkin lebih murah namun jika menginginkan nilai plus sepertinya kurang worth it.

Harapan kami, semoga Anda menemukan opsi terbaik, akan memasang porcelain slab atau tidak di interior rumah Anda. Sampai jumpa. (ls) editted by RN09062020

lutfi

Menulis seputar properti yang sedang trending di Indonesia. Termasuk ide untuk hunian rumah pribadi dan kadang juga berbagi kiat dan tips terkait ide desain interior rumah.

All Post | Website

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *