AKHLAK MULIA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Akhlak mulia dalam kehidupan menjadi perhatian yang penting dalam islam. Sahabat radhiyallahu ‘anhum merupakan sebaik-baik generasi yang pernah ada di muka bumi. Tidaklah mereka menjalani kehidupan kecuali karena dua hal, yaitu senantiasa mengharap ridha Allah dan sesuai dengan yang dimintai oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Termasuk dalam urusan interaksi bersama keluarga di rumah, semua aktivitas mereka niatkan karena mengharap ridha Allah dan sesuai dengan petunjuk sunnah Rasul-Nya.

Di antara dari sekian banyak tuntutan dalam berinteraksi bersama keluarga adalah menunaikan perintah Allah dalam Surat An Nisa ayat 19, “wa ‘aasyiruu hunna bil ma’ruuf” (dan bergaullah dengan mereka secara patut). Perintah yang tegas agar setiap suami bersikap secara patut kepada istri dan anggota keluarga mereka, dan bukannya malah acuh atau mengabaikan keluarga.

AKHLAK MULIA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA #rumahkusurgaku - diminimalis.com

AKHLAK MULIA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA #rumahkusurgaku – diminimalis.com

Akhlak mulia dalam kehidupan terhadap keluarga

Ikrimah radhiyallahu ‘anhu menjelaskan makna, ‘dan bergaullah dengan mereka secara patut’, bahwa hal itu memiliki tiga makna. Pertama, hendaknya seorang suami harus senantiasa berkata yang baik kepada istrinya. Kedua, hendaknya seorang suami memberikan pakaian yang baik kepada istrinya. Ketiga, hendaknya seorang suami memberikan nafkah yang baik kepada istrinya.

Bersikap baik kepada istri dan anggota keluarga merupakan sunnah yang dikerjakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau tidak pernah memukul wanita, pelayan atau seorangpun yang ada di dalam rumahnya. Dan beliau juga menyatakan,

“Sebaik-baik kalian adalah yang sikapnya paling baik terhadap keluarganya.”

(HR. At Tirmidzi).

Riwayat lain menyebutkan, Muawiyah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, “Wahai Rasulullah, istri itu mempunyai hak apa?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab,

“Engkau memberi makan sebagaimana yang engkau makan, engkau memberi pakaian sebagaimana yang engkau pakai, engkau tidak boleh memukul bagian wajah dan engkau tidak boleh menjelek-jelekkan istri.”

(HR. Muslim).

hak istri atas suami #rumahkusurgaku - diminimalis.com

hak istri atas suami #rumahkusurgaku – diminimalis.com

Kehidupan para shahabat radhiyallahu ‘anhum juga tak berbeda dengan teladan mereka, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Mereka menjadikan bersikap baik, berlemah lembut dan penuh kasih sayang terhadap keluarga sebagai bagian dari akhlak mereka di dalam rumah.

Salah seorang sahabat yang terkenal kuat dan tegas, Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu, bahkan sampai berpesan, “Kewajiban bagi seseorang untuk bersikap kepada wanita (istri-istri mereka) dengan sikap sebagaimana kita menyikapi kepada anak-anak.” Artinya, perlu sikap penuh kasih dan sayang, serta dihiasi senyuman dan candaan.

Generasi setelah sahabat, yaitu generasi tabi’in, juga menjadikan akhlak terbaik dalam keluarga sebagai kebiasaan dalam menjalani keseharian mereka. Tidaklah mereka memberikan sesuatu kepada keluarganya, kecuali pemberian itu adalah yang terbaik dari apa yang ia usahakan dan pemberian itu diridhai oleh Allah Ta’ala.

Salah seorang ulama era tabi’in, Hasan Al Bashri rahimahullah berkata bahwa akhlak baik dalam urusan keluarga meliputi,

  1.  mengerahkan kemampuan kita untuk mengurus keluarga
  2.  menahan dari hal-hal yang tidak baik
  3.  menggunakan wajah ceria.

Berakhlak baik kepada keluarga di rumah tidak hanya ditunjukkan ketika kehidupan keluarga tanpa masalah. Saat riak persoalan keluarga hadir, akhlak baik wajib tetap dikedepankan, sehingga tidak ada kekerasan dan sikap negatif yang hadir menyertai.

Kaidah berakhlak baik juga harus terus diwujudkan ketika kita hendak memberikan nasihat kepada istri atau keluarga kita. Di antara tahapan yang baik dalam menasihati istri yaitu dengan menasihatinya secara lisan, kemudian memisahkan atau mendiamkan, dan jika diperlukan harus memukul, maka hendaknya pukulan yang dilakukan dalam rangka mendidik dan bukan menyakiti.

Hadirkan akhlak terbaik untuk keluarga kita di rumah, sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan para generasi terbaik selalu berakhlak mulia kepada keluarganya. Dengan beraklak baik, maka kita tercatat sebagai pribadi yang mengamalkan perintah Allah, wa ‘aasyiruu hunna bil ma’ruuf (dan bergaullah dengan mereka secara patut). Dan dengan berakhlak baik, kita juga akan menjadi sebaik-baik manusia, insya Allah. (aa)

admin

Suka membaca tulisan yang tidak terlalu panjang, hobi menulis yang jarang bisa menulis. Kini sedang membangun investasi dengan ngumpulin konten buat hiburan saat pensiun. :-)

All Post | Website

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *